Transkrip Video Entrepreneurial MASK - Antonius Tanan
Salam Entrepreneur UC Onliners. Salam jumpa lagi.
Kita semua sudah tiba pada bagian akhir daripada pembelajaran kita Entrepreneurship Ciputra Way. UC Onliners, saya ingin berbagi sebuah kesimpulan pendek tentang apa saja yang sudah kita pelajari bersama selama tujuh minggu terakhir ini. Pak Ciputra mengatakan bahwa seorang entrepreneur mengubah kotoran dan rongsokan jadi emas dan prosesnya dijelaskan oleh beliau dalam sebuah puisi yang setiap minggu kita bahas lariknya. Dari mulai melihat tapi tidak mengerti, sampai entrepreneur itu kalau dia gagal sepuluh kali, bangkit sebelas kali.
Saya ingin menyimpulkan itu semua untuk UC Onliners. Mari kita lihat dari definisi yang paling awal yang dikatakan oleh beliau, yaitu entrepreneur mengubah kotoran rongsokan menjadi emas. Apa artinya? Seorang Entrepreneur melakukan nilai tambah yang kreatif. Menciptakan nilai tambah yang kreatif. Barang yang tidak berharga dibuatnya menjadi sangat berharga. Sesuatu yang dibuang, diubahkannya secara kreatif sehingga menjadi sesuatu yang mahal seperti emas yang dicari.
Nah, kalau seseorang memiliki keterampilan itu, kalau seseorang bisa melakukannya, apakah hanya berlaku dalam dunia bisnis? Pak Ciputra mengingatkan bahwa Tidak hanya dalam dunia bisnis, kecakapan entrepreneur, semangat entrepreneur kalau ada di dalam diri kita, kita tidak bisa kunci, kita tidak bisa hanya krangkeng dalam dunia bisnis. Beliau memperkenalkan kata GABS. Apa itu GABS? Government, Academission, Business, dan Society. Pak Ciputra mengatakan bahwa semangat dan kecakapan entrepreneurship itu berguna untuk di pemerintahan, untuk di dunia pendidikan, untuk di dunia bisnis tentunya, dan juga di dalam kita bermasyarakat. Saya akan ambil contoh satu per satu.
Misalnya di dalam Government. Seseorang dengan jiwa dan semangat dan kecakapan entrepreneurship menjadi bupati. Maka dia akan mengubahkan kabupaten yang miskin menjadi kabupaten yang sejahtera. Dia akan menciptakan kegiatan-kegiatan dan gagasan yang kreatif sehingga kabupatan yang dulu barangkali terbelakang, kemudian bisa bertumbuh menjadi kabupaten yang sukses. Dia memiliki jiwa entrepreneur, dia seorang government entrepreneur.
Berikutnya, bagaimana kalau dia berada dalam dunia pendidikan? Menjadi dosen, menjadi guru, menjadi kepala sekolah. Sebagai contoh, dia akan mengubahkan sebuah sekolah, sebuah perguruan tinggikah yang tadinya tidak dilirik orang menjadi sebuah sekolah perguruan tinggi yang dicari orang, dicari mahasiswanya. Contoh yang lain, dia akan mengubahkan pembelajar, peserta didik, yang tanpa latar belakang entrepreneur bisa dididik sedemikian rupa sehingga menjadi entrepreneur yang hebat. Dia mengubahkan manusia yang dididiknya menjadi jauh lebih baik. Itu contoh dalam dunia pendidikan.
Berikutnya, bagaimana dengan dunia bisnis? Tentu perusahaan yang tadinya tidak ada menjadi ada dan perusahaan yang baru itu yang biasanya kecil diubahkannya menjadi besar berlipat-lipat. Seorang entrepreneur dalam dunia bisnis menciptakan usaha dari tidak ada menjadi ada, dari kecil menjadi besar. Itu contoh dalam dunia bisnis.
Sekarang bagaimana untuk sosial? Seseorang dengan semangat, dengan kecakapan entrepreneur mau memutuskan, saya akan berkarya di masyarakat, saya akan melakukan hal-hal yang bersifat sosial. Misalnya, dia berkarya di komunitas masyarakat yang tinggal di daerah pulau. Sebagai contoh, apabila dia memiliki semangat dan kecakapan entrepreneurship, dia akan mengubahkan daerah kumuh itu menjadi daerah wisata. Kita memiliki sebuah contoh ini bukan? Di Jogja, kalau anda datang ke Kali Code tiga puluh tahun yang lalu itu daerah kumuh. Sekarang menjadi daerah wisata.
UC Onliners, apa yang menyamakan itu semua? Government entrepreneur, academission entrepreneur, dan business entrepreneur, dan sosial entrepreneur. Semuanya memiliki daya ubah yang kreatif. Semuanya mengubah sesuatu atau sekelompok orang yang tadinya dianggap tidak berharga menjadi sangat berharga, menjadi sangat bernilai. Daya ubah yang kreatif itulah, itulah jiwanya entrepreneur. Jadi, kalau anda selama tujuh minggu ini sudah belajar entrepreneurship dan anda ingin mempraktikannya, tidak perlu tunggu kapan anda punya PT, kapan anda akan punya toko untuk mempraktikkannya, tidak perlu tunggu. Anda bisa mempraktikan untuk diri sendiri. Jadikan hidup kita ini sendiri sebuah laboratorium entrepreneurship anda. Inovasikan hidup kita, inovasikan kegiatan-kegiatan anda, Inovasikan cita-cita anda. Buatlah sebuah impian masa depan yang begitu indah, yang menantang anda berinovasi. Dan berpikir, bertindak, berdiskusi. Cari terus strateginya sedemikian rupa sehingga hidup anda sendiri menjadi sebuah contoh inovasi. Hidup anda sendiri sebuah contoh produk entrepreneurship.
Nah, untuk bisa mencapai itu semua tidak cukup hanya belajar dan lewat pengetahuan. Belajar entrepreneurship bukan sekedar belajar to know untuk tahu, tetapi harus belajar untuk to do dan to be. To be Entrepreneur. Bukan hanya pikirannya, tapi juga harus hatinya. Harus semua ada dalam dirinya memiliki ciri-ciri seorang entrepreneur .Kami menyebutnya dengan konsep MASK. “M”nya apa? Mindset, “A”nya apa? Attitude, lalu “S”nya apa? Skill, dan terakhir Knowledge. MASK. Mindset, Attitude, Skill, and Knowledge. Keempat-empatnya harus mengalami perubahan menjadi entrepreneurial. Untuk itu harus berlatih setiap hari. Untuk itu belajar terus.
Nah, UC Onliners, Pembelajaran kita yang tujuh minggu bukanlah yang pertama dan yang terakhir. Kami sudah mempersiapkan seri yang kedua. Perhatikan dan ikut terus dan tentu pelajari terus, praktikkan sehingga kita semua memiliki “MASK”nya seorang entrepreneur sejati. Mari terus belajar bersama kami UC Onliners. Terimakasih atas perhatian anda. Sukses untuk anda. Salam entrepreneur..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar